Anggota DPRD Labuhan Batu ditangkap polisi saat pesta narkoba

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) adalah sebuah lembaga perwakilan rakyat yang memiliki kedudukan sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah di kota, provinsi, maupun kabupaten.
DPRD juga disebutkan didalam undang-undang dalam UUD 1945 pasal 18 ayat 1, yang berbunyi : "Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten, dan kota memiliki Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) yang angota-anggotanya dipilih melalui pemilihan umum." Kemudian DPRD diatur lebih lanjut dengan undang-undang yang terakhir melalui undang-undang no.17 tahun 2014.

 DPRD juga dapat disebut sebagai acuan etika masyarakat.Karena lembaga ini merupakan lembaga yang memiliki tugas yang penting di suatu daerah.Menurut pasal 2 UURI No.32 tahun 2004 bahwa DPRD memiliki tugas sebagai pembentuk peraturan daerah bersama kepala daerah, melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan daerah empat perundang-undangan lain.Jadi bisa dibilang bahwa pembuat undang-undang harus memiliki dedikasi dan etika moral yang tinggi.

 Bagaimana jika anggota DPRD melakukan sebuah pelanggaran yang berakibat aturan pidana?Pasalnya ada anngota DPRD Labuhan Batu yang ketahuan polisi sedang pesta sabu dengan enam warga lainnya.Hal ini harusnya menjadi titik acuan oleh setiap warga terkhusus daerah Labuhan Batu dalam melihat kepemerintahan yang beretika.

Berita tersebut dilansir oleh SUMUT pos yang memaparkan bahwa Suparji (40), anggota DPRD Labuhan Batu yang ditangkap polisi sedang berpesta sabu dengan enam warga lainnya.Kasat narkoba Polres Labuhan Batu AKP Mara Junjung Siregar menegaskan bahwa Suparji dijerat dalam pasal 131 undang-undang nomor 35 tahun 2009 mengenai narkotika.

 "Tersangka melanggar pasal 131 undang-undang nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika," kata AKP Mara Junjung, Kamis (7/4).

Ketika pengetesan urin, urin kader PDIP itu positif menggunakan narkoba.Badan Kehormatan (BK) Dewan Kabupaten Labuhan Batu menyatakan dan memberikan dukungan terhadap kinerja jajaran kepolisian dalam hal penanganan kasus narkoba.

Ketua Badan Kehormatan (BK), Eka Purnama Sari menyatakan bahwa pihaknya tidak akan menginterpensi pihak Polres Labuhan Batu.Jika nantinya terbukti positif dan sudah dikeluarkan hukuman (vonis) dari lembaga terkait, maka konsekuensinya harus mengikuti aturan yang ada."Kita lihat saja nanti, jika terbukti pasti ada sanksinya.Namun, kita masih menunggu," tegasnya.

Ketika ditanya apakahpihaknya sudah menjenguk Suparji? Eka mengakui bahwa ia sudah menjenguknya beramai-ramai setelah ia pulang dari konsultasi dengan yang lainnya."Kebetulan pun saya baru tahu, maka nanti setelah pulang baru kita kesana ramai-ramai dan kebetulan sudah kita rembukkan bersama kawan-kawan," ungkapnya.

Pada saat itu, Suparji seharusnya ikut dalam rombongan lainnya ke Kalibata, Pancoran Jakarta dalam rangka konsultasi Badan Musyawarah atau Banmus selama tiga hari."Seharusnya dia ikut konsultasi ini, tapi itulah alasannya, karena dirumahnya ada wirid maka dibatalkannya lah konsul ini," ungkap salah satu rekan Suparji.


Suparji juga merupakan sosok seorang yang tidak sombong bergaul, berprilaku baik dan sopan dalam bertutur kata, serta diketahui dia tidak merokok."Dia orangnya bagus, tidak sombong, apalagi masalah uang, gak pala bekira kali modelnya, mungkin terikut pergaulan saat ini," ungkap rekannya.

Makanya kita harus menjauhi yang namanya narkoba mau jenis apapun itu.Benda tersebut yang menghancurkan harga diri dan masa depan kita hanya kenikmatan sementara.Semoga masalah dipemerintahan yang menyangkut moral dan etika tidak terjadi lagi khususnya di Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu.Bagaimana rakyatnya makmur jika pemerintahnya tidak betul. <int/sumutpos>

Baca juga :

Anda suka dengan postingan kami ? Daftarkan langsung Email Anda di bawah ini untuk mendapatkan update artikel lainnya dari Tentang Ranto Gratis loh !.