Asal Mula Dinamakan RANTAUPRAPAT

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Pernah berpikir kenapa kota yang kamu tinggali namanya seperti itu? Tahu mengapa dinamakan demikian? Setiap nama merupakan pengharapan atau spontan atau pun untuk menyebut atau memanggil orang/tempat.
Misalnya orangtua yang menamakan anaknya Aafiyah, mungkin sang orangtua berharap dengan lahirnya anak tersebut, menjadi perantara pemberi kesehatan dari Allah swt. Lalu bagaimana dengan nama tempat? Mungkin ada peristiwa yang menyebabkan nama tersebut tercipta, bagaimana dengan Kota Rantauprapat? Darimanakah nama itu tercipta? Rantauprapat adalah ibukota Labuhan Batu, Sumatera Utara. Kota Rantauprapat berbeda dengan Parapat. Mungkin anda orang Rantauprapat tapi masih belum mengetahui mengapa dinamakan Rantauprapat,kan? Setelah membaca blog ini, mungkin anda tidak perlu pusing untuk memikirkan kenapa dinamakan Rantauprapat.

Dahulu di pinggiran Sungai Bilah terdapat banyak bambu. Ada salah seorang masyarakat dari Sungai Berombang yang menelusuri Sungai Bilah dengan menggunakan sampan. Ketika itu, dia melihat banyak bambu di pinggiran Sungai Bilah, dia pun memotong bambu-bambu tersebut dan membawanya pulang. Ketika dia pulang, ada yang menanyakan kepadanya "Darimana bambu itu kau dapat?" karna tidak tahu nama daerahnya orang yang membawa bambu dari Sungai Bilah tersebut menjawab "Dari merantau ke parapat (desa) yang banyak bambunya". Sejak itu banyak orang yang  mengambil bambu disana untuk digunakan atauapun dijual. Dan ketika ditanya darimana ketika membawa bambu, maka selalu dijawab 'merantau ke parapat/prapat yang banyak bambunya' karna itu terciptalah nama 'Rantauprapat'.Cerita ini bersumber dari Ibu Masdiana, selaku guru IPS di MtsN 1 Rantauprapat. Namun ada juga yang berpendapat bahwa Rantauprapat adalah tempat persinggahan orang-orang merantau  sehingga banyak orang yang merantau menjadi merapat/semakin dekat.
Tidak diketahui jelas kapan nama Rantauprapat ini ditemukan. 

Sungai Bilah merupakan aliran sungai yang besar yang membelah kota Rantauparapat, kedalamannya berkisar 2-8 meter. Sampai sekarang Sungai Bilah masih menjadi sumber penghasilan galian C pasir dan kerikil yang tidak ada habisnya dari dulu sampai sekarang. Masyarakat disana selain dengan penambangan tradisional, sekarang sudah ada yang menggunakan mesin penyedot pasir. Dan sampai sekarang, Sungai Bilah masih memberikan manfaat kepada warga sekitar dan masyarakat Rantauprapat.

Baca juga :

Anda suka dengan postingan kami ? Daftarkan langsung Email Anda di bawah ini untuk mendapatkan update artikel lainnya dari Tentang Ranto Gratis loh !.