Sejarah Bilah atau Kesultanan ini sebenarnya diambil dari berbagai catatan orang-orang yang berkaitan atau berhubungan langsung dengan kerajaan Bilah pada masa lampau.Salah satu sumber yang paling banyak memberikan ulasan ataupun informasi seputar kilas balik kerajaan tersebut adalah almarhum Raja Ongah, yang merupakan ayah kandung dari almarhum Raja Azman Syarif dan merupakan seorang penulis yang terkenal pada masa itu.
Menurut beberapa tanggapan dan cerita-cerita, Raja Ongah Syarif merupakan keturunan asli dari Kerajaan Bilah 10 yang menurut tambo.Semasa hidupnya yang penuh dengan pergolakan Kerajaan Bilah tersebut yang membuatnya menjadi seorang yang mengerti akan sosok Kerajaan Bilah pada masa lampau, seperti terjadinya pertentangan dengan pihak penguasa Kerajaan Bilah yang seharusnya tidak boleh terjadi.Namun, apa yang terjadi di masa lampau adalah sebuah takdir yang sudah ditentukan oleh Tuhan yang maha Esa.Karena setiap tragedi historis yang terjadi adalah sebuah masukan terhadap kaum di masa yang akan datang.Raja Ongah Syarif adalah seorang pokrol atau pengacara yang memiliki daya ingat yang cukup kuat dan dapat dikatakan bahwa beliau merupakan orang yang banyak tahu akan kisah maupun tragedi di masa Kerajaan Bilah.Beliau merupakan seorang anak laki-laki yang berkelahiran di kota Negri Lama pada tahun 1897 dan wafat pada tahun 1988.Beliau wafat tepat saat umurnya menginjak 91 tahun.
Pada masa kedudukan Kerajaan Bilah yang pertama, Sutan Tahir Indra Alam adalah raja pertama yang memimpin Kerajaan Bilah, yaitu pada tahun 1623.Wilayah kekuasaan beliau meliputi beberapa daerah kerajaan-kerajaan kecil, yaitu:
- Kerajaan Rantauprapat
- Siringo-ringo
- Sihare-hare (sekarang Sigambal)
- Gunung Maria
- Bandar Kumbol
- Sibargot
- Tanjung Medan (Hulu sungai Bilah)
- Kuala Pinarik
- Merbau
Walaupun Sutan Tahir memiliki wilayah kekuasaan, tetapi beliau mengijinkan kepada masing-masing kerajaan kecil tersebut untuk mengolah ataupun membangun usaha pada tanah mereka.Sementara Sutan Tahir hanya merupakan raja pusat yang dipertuan.Sebagai bukti bahwa daerah tersebut adalah daerah kekuasaan Sultan Tahir, para raja-raja kecil menuntut untuk meminta bagian dari hasil tanah ketika Belanda ataupun maskapai asing memasuki daerah Kerajaan tersebut dan berniat mengambil tanah consesi dari pihak kerajaan pada tahun 1865.
Pada masa kekuasaan Sutan Tahir, terdapat sebuah wilayah kecil yang tidak mau tunduk kepadanya, yaitu Kerajaan Gunung Maria.Kerajaan ini berada dibawah kepemimpinan seorang raja yang bernama Raja Malem Kuning Panjang Janggut atau juga dikenal dengan sebutan Raja Belimbing.Alasan mengapa kerajaan tersebut tidak patuh terhadap kerajaan Sutan Tahir masih menjadi misteri yang belum terpecahkan.
Namun, dari hasil penelusuran sumber sejarah tersebut (Raja Azman Syarif), bahwa diantara keduanya terdapat sebuah perselisihan yang bersifat pribadi dan tidak melibatkan orang lain (rakyat).Yang melainkan perselisihan antara kedua belah pihak saja.Dari berbagai catatan juga menyatakan bahwa Raja Belimbing tidak mau diperintah di wilayahnya sendiri.Tapi perselisihan ini hanya menyangkut hal pribadi saja dengan bukti bahwa tidak pernah terjadi pertempuran antara kedua belah kerajaan tersebut.
Pengakuan dari pihak Kerajaan Gunung Maria, bahwa sosok Sutan Tahir Indera Alam diyakini memilki kekuatan mistis yang tidak dimilki oleh orang normal lain.Kekuatan ini yang membuat Sutan Tahir menjadi sosok yang ditakuti juga disegani oleh orang-orang pada masa itu.Kekuatannya berupa hal mistis yang membuat Sutan Tahir akan hidup jika dia terbunuh dan tubuhnya akan utuh kembali jika tercerai berai.Raja Belimbing juga memiliki kekuatan yang tak kalah hebat dari Sutan Tahir.Dan pada akhirnya, persoalan diantara keduanya semakin larut.Mereka selalu adu kekuatan untuk menyelesaikan masalah tersebut.Namun, tidak ada seorang pun yang tumbang dalam pertarungan tersebut.Akhirnya, pertarungan tersebut menjadi sebuah legenda tua yang berada di hulu sungai bilah yang kemungkinan sudah jarang diketahui selang pergantian zaman.
Sutan Tahir memilki beberapa orang istri.Dari istrinya yang pertama, Sutan Tahir dikaruniai beberapa anak yang salah satunya adalah laki-laki.Anak laki-laki tersebut kemudian dinamakan oleh Sutan Tahir dengan nama Maharaja Nulong.Karena mendapat beberapa firasat bahwa sang anak lelaki akan dibunuh, Sutan Tahir akhirnya mengirim anak laki-lakinya tersebut kepada Sutan Yunus untuk di berikan didikan.Sutan Yunus tersebut adalah sepupu dari Sutan Tahir yang memimpin Kerajaan Gunung Suasa tepat di hulu sungai bilah.Sebelum Sutan Tahir menitipkan anak laki-lakinya tersebut, dia memberikan amanat kepada Sutan Yunus yang berupa:
"Apabila aku telah tiada, maka anakku ini yang bernama Maharaja Nulong harus diangkat menjadi penerus Kerajaan Bilah".
Adanya amanat tersebut juga diakui oleh pihak Kerajaan Gunung Maria.Amanat ini dibuat Sutan Tahir karena dia merasa takut jika suatu saat dia akan dibunuh oleh orang lain demi tahta dan kekuasaan Kerajaan Bilah.
Kilas balik ke kejadian pertarungan antara Sutan Tahir dan Raja Belimbing yang tak kunjung mendapatkan hasil akhir pertarungan tersebut, akhirnya Raja Belimbing memilki siasat yang bertujuan untuk menjatuhkan Sutan Tahir.Dengan siasat mendekati salah satu istri Sutan Tahir, Raja Belimbing menguras informasi tentang kelemahan dari kekuatan Sutan Tahir tersebut.Setelah lama dalam pengumpulan data, akhirnya Raja Belimbing mengetahui titik lemah dari kekuatan Sutan Tahir.
Pada hari berikutnya, terjadilah pertarungan kembali antara kedua belah pihak tersebut.Namun, pada pertarungan ini Sutan Tahir dikalahkan dengan cara memotong tubuh Sutan Tahir menjadi dua bagian dan memotong akar kayu yang tumbuh di tepi sungai dan ujung akarnya sampai ke seberang sungai.Informasi tentang kelemahan Sutan Tahir akhirnya terbongkar oleh seorang istrinya yang berkhianat.Sutan Tahir pun akhirnya meninggal akibat dari pertarungan antara Raja Belimbing itu pada tahun 1650 akibat dari istrinya yang membocorkan kelemahannya.
Setelah wafatnya Sutan Tahir, kekuasaan sementara dipegang oleh Sutan Yunus dari Kerajaan Gunung Suasa dalam rangka menunggu dewasanya Maharaja Nulong.Raja Belimbing pun puas dengan tewasnya Sutan Tahir tersebut.Walaupun Dia tidak tertarik lagi dengan tahta Kerajaan Bilah tersebut.
Tiga tahun kemudian setelah kepergian Sutan Tahir, Sutan Yunus pun wafat yang merupakan raja dari Kerajaan Gunung Suasa.Maharaja Nulong yang ketika itu masih remaja, terpaksa harus memipin Kerajaan Bilah tersebut untuk mengisi kekosongan saat itu.Maharaja Nulong juga mendapat warisan dari Sutan Yunus dikarenakan beliau tidak memiliki keturunan.Oleh sebab itulah Maharaja Nulong menjadi ahli waris dari harta yang ditinggalkan oleh Sutan Yunus.
Demikianlah riwayat singkat dari Kerajaan Bilah yang menjadi salah satu ikon historis latas belakang Rantauprapat.Semoga artikel ini dapat memberikan manfaat kepada kalian yang benar-benar awam terhadap nilai historis yang terdapat di kota ranto.